Tampilkan postingan dengan label BUKU ISLAMI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUKU ISLAMI. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Februari 2024

Buya Yahya
(Pengasuh LPD Al-Bahjah)


SEKILAS PROFIL BUYA YAHYA

Yahya Zainul Ma’arif (atau yang lebih akrab dikenal dengan Buya Yahya) lahir di Blitar, Jawa Timur. Saat ini Buya Yahya dan keluarga bertempat tinggal di komplek Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon.  Sebelum Ke Yaman, Pendidikan Dasar hingga SMP diselesaikan di kota kelahirannya. Dalam waktu yang sama pendidikan agama ditempuh di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh seorang guru yang Sholeh, yaitu Al-Murabbi  K. H. Imron Mahbub di Blitar. Setelah itu melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Darullughoh Waddakwah (Bangil, Pasuruan - Jawa Timur) di bawah asuhan Al-Murabbi  Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun yaitu pada tahun 1988 hingga 1993. Selanjutnya pada tahun 1993 hingga 1996 Buya Yahya mengajar di Pondok Pesantren Darullughah Waddakwah sebagai masa pengabdian Buya Yahya kepada guru dan Pesantren tempat Buya Yahya pernah menimba ilmu. 

Setelah itu pada tahun 1996 Buya Yahya berangkat ke Universitas Al-Ahqof (Tarim, Hadhramaut – Yaman) dibawah asuhan Al-Murabbi Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun, atas perintah Sang Guru Al-Murabbi Al-Habib Hasan Baharun hingga akhir 2005.  Buya Yahya sempat mengajar di Yaman selama 5 tahun pada tahun 2001 hingga 2005 di Fakultas Tarbiyah dan Dirosah Islamiyah khusus Putri dan di Markas Pendidikan Bahasa Arab  Universitas Al-Ahqof, Yaman.  

Sekarang Buya Yahya aktif berdakwah di masyarakat dan mengasuh majelis dan Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah yang tersebar di beberapa kota di Indonesia  yang berpusat di Kelurahan Sendang Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
        Sumber : Buku Hujjah Ilmiah di bulan sya'ban.

HUJJAH ILMIAH AMALAN DIBULAN SYA’BAN (BUYA YAHYA)

Sya’ban adalah salah satu bulan yang mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan Ramadhan. Siapa yang berupaya membiasakan diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan akan menuai kesuksesan di bulan Ramadhan.

 Dinamakan Sya’ban, karena pada bulan itu terpancar bercabang-cabang kebaikan yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Menurut pendapat lain, Sya’ban berasal dari kata Syi’b, yaitu jalan di sebuah gunung atau jalan kebaikan. Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa yang sangat perlu diperhatikan oleh kaum Muslimin. Pada bulan ini, juga ada beberapa amalan yang biasa dilakukan oleh para Salafuna shaleh untuk mempersiapkan dan melatih diri dengan memperbanyak ibadah dalam rangka menyambut bulan Ramadhan. Di antara amalan tersebut adalah:B


Baca Juga : Mutiara Do'a Para Kekasih Allah


 1. PUASA

Puasa di bulan Sya’ban itu termasuk di sunnahkan karena untuk melatih agar nanti ketika Ramadhan tiba sudah terbiasa dengan puasa. Selain itu bulan ini juga banyak dilalaikan oleh manusia sebagaimana yang dijelaskan dalam beberapa hadits. Namun kita tidak perlu mengkhususkan hari tertentu dari bulan Sya’ban untuk berpuasa karena tidak ada hadits yang benar secara khusus menentukan hari tertentu untuk puasa. Yang ada adalah riwayat yang menjelaskan anjuran puasa bulan Sya’ban secara umum.

 2. MENGHIDUPKAN MALAM NISHFU SYA'BAN

Jumhur ulama berpendapat bahwa menghidupkan malam nishfu Sya’ban hukumnya adalah sunnah, baik dengan cara beribadah secara bersama-sama atau sendiri-sendiri, dan kita boleh mengisinya dengan bermacam-macam ibadah seperti puasa, shalat dan lain sebagainya. Itulah yang dilakukan para ulama dalam menghidupkan malam nishfu Sya’ban.



Sekian semoga bermanfaat 😇


Hujjah Ilmiah Amalan Di Bulan Syaban by gurualjohan on Scribd


Rabu, 31 Januari 2024



Surabaya, NU Online Jam’iyyah Al-Islah Jemurwonosari, Surabaya, Jawa Timur, mengadakan kajian khusus dengan mendatangkan narasumber Ustadz Sholihin Hasan yang sekaligus penulis buku berjudul Kupas Tuntang Fikih Darah Wanita di Surabaya, Sabtu Malam (24/10). Hal ini menjadi sesi khusus dari materi pengajian yang digelar rutin sekali seminggu.

Mulanya di sela-sela pengajian mingguan kitab Safinatun Najah, dalam sesi dialog, muncul pertanyaan rumit tentang haid kaitannya dengan kewajiban ibadah seperti shalat dan puasa. Kitab Safinatun Najah tidak menyediakan jawaban secara detail, sementara rumitnya permasalahan membutuhkan jawaban tuntas. 

“Mengapa harus dikaji secara khusus, karena semua perempuan mengalami haid, sementara tidak semua perempuan mengerti hukum haid, sehingga khusus bagi muslimah harus mengerti ketentuan-ketentuan syariat yang terkait dengan haid,” kata Uts. A. Ma’ruf Asrori salah seorang Pembina Jam’iyyah Al-Islah.

Lebih dalam lagi perlunya pengetahuan tentang darah perempuan ini, sebagaimana dikutip Ustadz Sholihin Hasan dari kitab Hasyiah al-Bajuri,  bahwa wajib atas seorang wanita mempelajari sesuatu yang dibutuhkan dari hukum-hukum haid, nifas dan istihadhah. Apabila suaminya pintar, maka wajib mengajari istrinya, dan apabila suaminya tidak pintar, maka boleh, bahkan wajib atas istrinya keluar dari rumahnya untuk keperluan bertanya kepada ulama.

“Dan hukumnya haram atas suami yang melarang istrinya keluar dari rumahnya untuk keperluan itu, kecuali suaminya akan bertanya kepada ulama, kemudian mengajarkan hukum-hukum itu kepada istrinya, sehingga istrinya tidak perlu lagi keluar rumah,” kutipnya lagi. 

Baca Juga : Istighfar Rojab

             Qasidah Burdah

             Ratib Al Haddad 

Setelah Ustadz Sholihin Hasan yang Ketua MWCNU Sukomanunggal Surabaya itu menguraikan definisi haid dan kreteria bahwa darah yang keluar dari kemaluan perempuan bisa disebut sebagai darah haid atau bukan, langsung muncul pertanyaan dari seorang ibu sebelum sesi dialog dibuka. Akhirnya moderator mempersilakan dialog diteruskan, dan mengalirlah pertanyaan-pertanyan dari ibu-ibu yang lain, bahkan para bapak tak ketinggalan mengajukan banyak pertanyaan.

Para jamaah pengajian kampung yang dihadiri sekitar seratus orang bapak-bapak dan ibu-ibu itu, akan dilanjutkan minggu depan dengan uraian tentang darah istihadhah dan nifas yang belum sempat dibahas panjang lebar. (Red: Mahbib)

Sumber: nu.or.id

sedikit dari hal ini maka amat teramat penting pemahaman seorang wanita tentang masalah haid dan nifas ini.

      1.       Diawali dengan membaca bismillah
Syukur pada Allah alhamdulillah
2.      Shalawat dan salam kepada baginda
Muhammad Rasulullah yang termulia
3.      Kami menyusun syair-syair ini
Untuk memudahkan bagi para santri
4.      Belajar tentang haid dan kaitannya
Agar bisa dipahami oleh semua
Haid
5.      Darah wanita ada tiga macamnya
Haid beserta nifas juga istihadlah
6.      Darah yang keluar secara wataknya
Bukan disebabkan karena sakitnya
7.      Yang berasal dari pangkal rahimnya
Di dalam waktu-waktu yang tertentunya
8.      Bukan setelah melahirkan bayinya
Tahulah kamu inilah haid namanya
 
Hukum Belajar Haid
9.      Belajar haid itu wajiblah hukumnya
Kepada masing-masing ka-um wanita
10.     Suami tak boleh halangi istrinya
Keluar rumah tuk mempelajarinya
11.     Kecuali dia belajar sendiri
Lalu kemudian mengajari istri
 
Usia Haid
12.   Sembilan kurang e-nam belas harinya
Minimal usia haid para wanita
13.     Usia akhirnya tiada batasnya
Asalkan terpenuhi syarat kadarnya
 
Masa Haid
14.   Paling sedikit haid dua puluh empat
Keluar terus di sehari semalam
15.   Maksimal haid itu lima belas hari
Walau putus-putus namun harus pasti
16.   Jumlah darahnya mencapai dua empat
Bila tak sampai maka wajiblah shalat
17.   Walau keluar di dalam lima belas
Makanya catat selalu biar jelas 
Bersih Sebelum Dua Puluh Empat Jam
18.   Darah tidak sampai dua puluh empat
Jikalau bersih maka wajiblah shalat
19.   Jangan shalat saat darahnya kembali
Dan jikalau bersih maka shalat lagi

 

Silahkan Download Bait Hafalan selengkapnya di Bait Haid dan Nifas Lagu Haid Menarik Untuk Anak by gurualjohan on Scribd

 

bait-bait ini dinyanyikan dengan Irama: Bahar Rojaz untuk mendengarkan irama dari bait syair ini silahkan kunjungi syair haid,nifas,istihadhoh



Jumat, 19 Januari 2024


السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
    Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Islam, yang juga mencakup Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Bulan ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam, dan umat Muslim di seluruh dunia menyambutnya dengan kegembiraan dan kesadaran akan nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.

Keutamaan Bulan Rajab

Bulan Pemurnian Hati: Bulan Rajab dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan keberkahan. Umat Muslim dianjurkan untuk membersihkan hati dan membersihkan diri dari dosa-dosa dengan meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan.

Mendekatkan Diri kepada Allah: Bulan ini memberikan kesempatan kepada umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak amal ibadah, seperti shalat, puasa sunnah, dan sedekah.

Doa yang Dikabulkan: Bulan Rajab adalah waktu yang sangat baik untuk memanjatkan doa-doa kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku." Oleh karena itu, doa-doa yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas di bulan ini memiliki potensi besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Istighfar di Bulan Rajab

Istighfar berasal dari kata dasar "istaghfara" yang berarti memohon ampunan. Istighfar adalah tindakan memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan, baik yang disadari maupun tidak. Bulan Rajab dianggap sebagai waktu yang sangat baik untuk memperbanyak istighfar karena Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

"Dan (juga) kepada orang yang berdosa maka, apakah mereka yang mengetahui balasan dosa yang buruk itu sama dengan balasan orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh? Sesungguhnya mereka tidaklah sama." (QS. Fushilat: 46)

        Baca Juga : Qasidah Burdah

Mengingat keutamaan bulan Rajab dan kesempatan ampunan yang besar di bulan ini, istighfar menjadi lebih bermakna. Melalui istighfar, umat Muslim menyadari keterbatasan dan kesalahan mereka, serta mengakui kebesaran dan kemurahan Allah SWT.

Silahkan Download Do'a Bulan Rajab dan Terjemahannya👇

Istighfar Rajab dan terjemahan


Minggu, 07 Januari 2024

 


السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
    
    Salah satu shalawat yang sangat masyhur di Indonesia adalah shalawat atau Qasidah Burdah. Syair yang berisi pujian-pujian terhadap Nabi Muhammad saw, pesan moral, nilai spiritual dan semangat perjuangan, yang sering dibaca saat memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Qasidah Burdah juga sering menjadi bacaan rutin di pondok pesantren dan di tengah masyarakat. Qasidah Burdah disusun oleh ulama yang sangat tersohor alim, sufi, dan sangat mencintai Rasulullah saw, yaitu Imam al-Bushiri. Kecintaan Imam al-Bushiri kepada Rasulullah saw sangat tampak dalam syair-syair Qasidah Burdah. Di dalamnya tidak hanya menjelaskan bagaimana cara meningkatkan spiritual dan moral, namun juga mengajarkan hakikat cinta yang sebenarnya kepada Rasulullah saw, sekaligus pengakuan bagi umat Nabi Muhammad saw dalam hal tidak punya amalan apapun yang dapat diandalkan tanpa mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat.

Biografi Singkat Penyusun Qasidah Burdah

    Beliau Muhammad bin Sa’id bin Himad bin Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri. Ia lahir di desa Dalas, salah satu desa Bani Yusuf di dataran tinggi Mesir pada 609 H. Al-Bushiri kecil kemudian tumbuh di Bushir, desa asal ayahnya. Nisbat atau sebutan al-Bushiri menunjuk pada desa tersebut. Al-Bushiri wafat pada tahun 696 H, ketika berumur 87 tahun dan dimakamkan di dekat makam Syaikh Abil ‘Abbas al-Mursi di kota Iskandaria, Mesir.

    Sejak kecil al-Bushiri dididik ilmu Al-Qur’an oleh ayahnya secara langsung. Ia besar dari keluarga yang sangat mencinta ilmu. Tidak heran jika ia kemudian menjadi sosok ulama yang sangat alim. Selain dari ayahnya, al-Bushiri juga mengembara untuk mencari ilmu kepada para guru. Di antara gurunya adalah Syekh Abul ‘Abbas al-Mursi, ulama yang dikenal sebagai wali qutb dan murid kesayangan Imam Abu Hasan as-Syadzili, pendiri tarekat Syadziliyah. (‘Ali al-Qari, az-Zibdah fî Syarhil Burdah, [Turki, Hidâyatul ‘Ârifîn: 1991], halaman 13; dan Muhammad Yahya, al-Burdah Syarhan wa I'râban, [Damskus, Dârul Bairuti: 1999], halaman 6). 

    Semangatnya dalam mencari ilmu menjadikan al-Bushiri sebagai ulama yang sangat alim sekaligus menjadi sufi dan sastrawan. Bukti dari keluasan ilmunya bisa dilihat dari berbagai karyanya, yaitu al-Hamziyyah, al-Haiyyah, al-Daliyyah, Qasîdahtul Mudhriyyah dan Tahdzîbul Fâdil A’miyyah. Namun yang paling terkenal adalah al-Kawâkibud Duriyyah fî Madhi Khairil Bariyyah yang lebih populer disebut dengan nama Qasidah Burdah.

    Kemasyhuran Qasidah Burdah tidak lepas dari peran penulisnya yang sangat ikhlas dan penuh kecintaan disertai harapan syafaat kepada Rasulullah saw, sehingga menjadikan tulisannya sangat dikenal dan selalu menggema di belahan dunia. Bahkan Qasidah Burdah tidak hanya menjadi bahan bacaan, namun juga menjadi salah satu kitab yang banyak disyarahi oleh ulama. Di antara ulama yang mensyarahinya adalah, Syekh Ali al-Qari, Imam al-Baijuri, Syekh Badruddin Muhammad al-Ghazi dan ulama lainnya.

Sumber: https://islam.nu.or.id/shalawat-wirid/qasidah-burdah-penulis-keutamaan-dan-cara-bacanya

Terimakasih 🙏

Semoga Bermanfaat

Download Qasidah Burdah 👇

BURDAH DAN FAEDAHNYA

TERJEMAH QASIDAH BURDAH


#bukuislami


 


السلام عليكم ورحمةالله وبركاته 

    Tidak banyak yang harus dipersiapkan untuk hidup bermasyarakat, point yang paling penting untuk bekal hidup bermasyarakat adalah memiliki budi pekerti yang luhur (akhlak al-karimah) sebab Nabi SAW diutus di muka bumi ini hanya untuk menyempurnakan akhlaq, kalau diri kita memiliki hal tersebut, maka kita akan merasa tenang dan disegani oleh masyarakat, Nabi Muhammad sukses dalam da'wahnya bukan karena piawai dan pandai dalam bidang ilmu, akan tetapi karena akhlaqnya yang baik terhadap masyarakat. Bekal tersebut (memiliki akhlaq al-karimah) agar menjadi sempurna hendaknya kita memiliki bekal lain yang dibutuhkan oleh masyarakat dan untuk diri kita, yaitu ilmu, adapun ilmu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita adalah seputar do'a-do'a dan amaliah keseharian. Kami (penulis) berusaha menulis buku kecil ini yang berjudul "BEKAL HIDUP BERMASYARAKAT" berisikan seputar do'a-do'a pilihan dan amaliah .semata untuk membantu umat keseharian,  muslim yang menginginkan bekal untuk di masyarakat, insya Allah buku kecil ini perlu untuk dimiliki sebab isinya sering dipraktekkan di masyarakat. 

    Harapan kami dari buku ini, semoga bisa menjadi sedekah dan bermanfaat untuk masyarakat banyak. Kami (penulis) mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaganya untuk terealisasinya buku kecil ini, terutama Ustadzina Bpk. MUHAMMAD MUDZAKKIR yang telah membimbing dan memotifasi untuk menulis buku ini. Kami yakin masih banyak kekurangan dari buku ini, maka dari itu saran dan kritik yang membangun selalu kami harapkan dari pembaca, demi kesempurnaan buku ini yang akan datang.

di nukil dari sambutan Penulis

Untuk Mengunduh Silahkan Klik Link di bawah ini👇

Download Bekal Hidup Bermasyarakat 

#bukuislami


Sabtu, 06 Januari 2024

 

السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

PENGANTAR PENULIS (Habib Alwi Abdullah Mauladdawilah) 

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan taufiq serta hidayahnya kepada kami sehingga kami bisa mengumpulkan sedikit dari doa-doa para pendahulu kita yang sholeh kepada keturunan mereka dan juga doa anak kepada kedua orang tuanya, kami termotivasi untuk mengumpulkan kumpulan yang singkat ini karena banyaknya diantara orang tua yang tidak mengetahui cara mendoakan keturunan mereka dan begitu juga sebaliknya banyak diantara anak-anak yang tidak mengetahui bagaimana cara mendoakan kedua orang tuanya, maka oleh karena itu kami mengumpulkan doa-doa orang-orang sholeh kepada keturunan mereka dan juga sebaliknya, serta kami tambahkan di dalam kumpulan yang singkat ini anjuran-anjuran yang berhubungan dengan kehamilan yang di riwayatkan para pendahulu yang sholeh, maka kami memberi judul kumpulan yang singkat ini “Mutiara doa para kekasih Allah” dengan harapan sebagaimana Allah  mengabulkan doa mereka dan memberikan kedudukan yang tinggi, ilmu dan taqwa kepada para pendahulu kita maka Allah mengabulkan doa kita dan memberikannya pula kepada anak-anak kita amin ya rabbal alamin …


PENGANTAR (Habib Segaf Hasan Baharun M.HI)

    Segala puja-puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan taufik, rahmah dan hidayah-Nya, Shalawat serta Salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan keharibaan baginda Rasulillah SAW  yang telah membawa pancaran cahaya kebenaran, sehingga pada detik ini kita masih berada dalam kehidupan yang disinari iman dan islam.  Buku yang berjudul “Mutiara doa para kekasih Allah” Terkait dengan doa ini merupakan buku yang sangat di butuhkan oleh masyarakat kita,  dikarenakan berbagai macam bencana dan musibah pada akhir akhir ini selalu menimpa kepada kaum muslimin dan itu disebabkan oleh kemaksiatan yang menyebar di mana-mana yang dilakukan dengan terang-terangan dan karena kesalahan yang dilakukan olehnya, padahal Nabi kita Muhammad  tidak pernah memberitahukan tentang suatu bencana musibah maupun kesulitan apapun kepada manusia kecuali pasti Nabi SAW memberikan solusi bagi kesulitan itu baik berupa tindakan maupun ucapan kecuali pasti memberitahukan kita tentang solusinya termasuk diantaranya adalah doa sebagaimana yang di sabdakan  Nabi Muhammad SAW “senjata seorang mukmin adalah doa”, para ulama berkata sebaik-baik doa adalah yang tertera dalam Al-Qur'an lalu yang diajarkan oleh Nabi SAW dalam hadistnya kemudia doa yang diajarkan oleh para salafuna sholeh. 
    Dikatakan oleh Al Habib Abdullah Al-Haddad bahwa tiga macam doa tersebut diatas sangat mengetahui jalan pintu menuju ke langit untuk dikabulkan dan sangat kompleks isinya mencakup segala hal yang kita butuhkan dan dalam buku ini tiga macam doa itu sekaligus tercantum dalam buku ini. maka dari itu buku ini saya anggap sangat bermanfaat untuk masyarakat kita semoga buku ini menjadi amal jariyah bagi penulisnya dan kedua orangtuanya dan menjadi tali sambung kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW amin ya mujibas sailiin.


DOWNLOAD MUTIARA DO'A PARA KEKASIH ALLAH


#BUKUISLAMI #DOA #RINGKASANDOA


 

    السلام عليكم ورحمةالله وبركاته

Ratib Al-Haddad adalah bacaan wirid dan Dzikir yang berisi ayat suci Alquran dan doa-doa. Bacaan ini disusun oleh Habib Abdullah Al-Haddad, seorang ulama yang masyhur pada abad ke-11 Hijriyah. Habib Abdullah Al-Haddad memiliki Nama lengkap Al-Iman Al-‘Allamah As-Sayyid Abdullah bin ‘Alwi Al-Haddad Al-‘Alawi Al-Husaini. Beliau lahir pada malam Senin, 5 Shafar 1044 H di Hadramaut, Yaman Selatan.

    Di antara semua susunan dzikirnya, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal di kalangan umat Islam. Bacaan ini disusun dengan tujuan untuk memohon perlindungan Allah SWT.

    Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad lahir di Syubair di salah satu ujung kota Tarim di provinsi Hadramaut pada malam Kamis tanggal 5 Safar tahun 1044 H.' la dibesarkan di kota Tarim dan mengalami kebutaan sejak masa kecilnya lantaran penyakit cacar², tetapi diganti oleh Allah dengan pengelihatan batin. Ia begitu sungguh-sungguh dalam mencari ilmu pengetahuan. la menuntut ilmu pada ulama-ulama pada zamannya. Di antara guru-gurunya adalah al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Atas, al-Habib al-'Allamah Agil bin Abdurrahman as-Segaf, al-Habib al-'Allamah Abdurrahman bin Syaikh Aidid, al-Habib al-'Allamah Sahl bin Ahmad Bahsin al-Hudayli Ba'alawi, dan juga termasuk guru Sayyid Abdullah bin Alawi bin uhammad al-Haddad adalah al-Imam al-'Allamah guru besar kota Makkah al-Mukarramah al-Habib Muhammad bin Alwi as-Segaf.

    Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad adalah seorang da’i yang memberi petunjuk ke jalan Allah dengan hikmah dan kata-kata baik. Bahkan ia sampai dikenal dengan sebutan "Qutbud Da'wah Wa al-Irsyad." Maka banyak orang yang menyambut dakwahnya dengan begitu antusias, sehingga namanya menjadi tenar dan ilmunya menjadi manfaat, sehingga banyak orang yang datang kepadanya untuk menuntut ilmu. Di antara murid-muridnya adalah al-Habib Hasan bin Abdullah al-Haddad, al-Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi, al-Habib Abdurrahman bin Abdullah bil Faqih, al-Habib Umar, Habib Muhammad bin Zain bin Smith, al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Bar, al- Habib Ali bin Abdullah bin Abdurrahman as-Segaf, al-Ha- bib Muhammad bin Umar bin Thoha as-Shafi as-Segaf dan masih banyak lagi.

Di antara karya-karya Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad adalah Nashiah al-Diniyyah, al-Da'wah al-Tammah, Risalah al-Mu'awanah, Tatsbitu al- Fuad (berisi kumpulan perkataan-perkataan Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad), serta ad-Dur al-Mandlum al-Jami' Li al-Hikam wa al-'Ulum (kumpulan kasidah-kasidah Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad). Bahkan ia menulis kumpulan wirid yang dise- but dengan Ratib al-Haddad yang berisi wiridan-wiridan yang ma'tsur dari Rasulullah SAW.

Dalam dunia tasawuf, kedudukan Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad, digambarkan dengan kata-kata yang indah, yaitu, "Dalam tasawuf Imam al-Ghazali ibarat pemintal kain, Imam Asy-Sya'rani ibarat tukang potong dan Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad adalah penjahitnya." Penganut mazhab Syafi'i khususnya di Yaman, berkeyakinan bahwa Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad adalah seorang mujaddid (pembaharu) abad 11 H. Pendapat ini difatwakan oleh Ibnu Ziyad, seorang ahli fikih terkemuka di Yaman yang fatwa-fatwanya disejajarkan dengan tokoh-tokoh fikih seperti Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli. Sayyid Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad menghabiskan umurnya dalam menuntut ilmu dan mengajarkannya, berdakwah dan mencontohkannya dan berbagai sifat-sifat terpuji lainnya, sampai pada hari Selasa sore tanggal 7 Dzulqa'dah 1132H di kota Tarim ini ia kembali menghadap Allah Rabbul 'Alamin dan dimakam- kan di pemakaman Zambal kota Tarim.


DOWNLOAD TERJEMAH RATIBUL HADDAD (IMAM HADDAD)


Pengunjung

Halid Al Johan, S.Pd. Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

ASSALAMU'ALAIKUM, WR.WB

Follow me

WAKTU